TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto, menyebut kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin perlu mewaspadai gaya komunikasi Sandiaga Uno saat debat pertama pemilihan presiden. Gun Gun menilai Sandiaga merupakan sosok yang bisa menyentuh emosi publik dengan tindakan-tindakannya.
Baca: Sandiaga soal Debat Capres: Natural Saja, Enggak Poles Presenter
"Karena kecenderungannya dia bisa memainkan tiga hal; etos, patos, logos. Patos itu emosi," kata Gun Gun di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 12 Januari 2019.
Gun Gun mencontohkan, Sandiaga dianggap menyentuh emosi publik dengan tindakannya mencium tangan Ma'ruf Amin seusai pengambilan nomor urut calon presiden-wakil presiden di gedung Komisi Pemilihan Umum. Gun Gun memprediksi Sandiaga akan kembali bermain di ranah menyentuh emosi publik tersebut.
"Kekuatan ada pada Sandiaga karena dia new comer yang mendapat perhatian publik, terutama di segmen emak-emak dan milenial," ucap Gun Gun.
Gun Gun juga menjelaskan perbedaan gaya komunikasi Jokowi dan Prabowo saat debat. Menurut dia, Jokowi adalah tipikal yang equalitarian, sedangkan Prabowo dynamic. Namun, kata dia, gaya equalitarian ini juga ada pada Sandiaga Uno.
Terkait tipikal equalitarian, Gun Gun menilai Jokowi adalah orang yang andal dalam komunikasi interpersonal dengan publik, tetapi biasanya kurang mahir bicara di panggung. Hal ini pun diprediksi Gun Gun bisa menjadi poin kelemahan Jokowi. Sebab, bagaimana pun debat pilpres adalah panggung yang memerlukan retorika.
Baca: Debat Capres, Tim Prabowo Siapkan Kiat Gaet Pemilih Mengambang
Adapun Prabowo dinilai lebih mampu beretorika dengan gayanya yang dinamis. Namun, Gun Gun mengimbuhkan, Prabowo juga berpotensi berlaku asertif atau menyerang lawan bicara. Yang perlu diingat, ujarnya, masyarakat Indonesia pada umumnya lebih suka dengan komunikasi tingkat tinggi yang tidak menyerang orang lain. "Masyarakat sukanya harmoni, tidak terlalu suka orang yang menyerang dengan bahasa yang lebih mengarah ke keras atau kasar," ujarnya.
Sedangkan Ma'ruf Amin disebut Gun Gun akan menjadi representasi moral bagi kubu Jokowi. Kehadiran Ma'ruf, ujarnya, harus mampu mengambil segmen pemilih muslim dan santri. Dia berujar Ma'ruf harus mengisi ruang agar tak muncul isu-isu yang menyebut Jokowi sebagai pemimpin yang tidak pro-Islam.
Debat pertama akan berlangsung pada Kamis pekan depan, 17 Januari. Tema yang diangkat ialah hukum, HAM, korupsi, dan terorisme. Saat ini, kedua kubu tengah mempersiapkan para jagoannya untuk menghadapi debat perdana yang akan disiarkan langsung oleh Televisi Republik Indonesia, Radio Republik Indonesia, Kompas TV, dan Rajawali TV itu.